Saat orang memikirkan kurma, kebanyakan mereka cenderung memikirkan varietas yang lebih populer seperti kurma ajwa (kurma nabi), Kurma Medjul (Medjool), atau kurma Deglet Noor. Namun bagi saya pribadi, kurma pertama yang saya ingat adalah Barhee (baca: Barhi). Barhee adalah kurma dengan tekstur lembut, berbentuk oval, dan sangat manis. Kurma ini sukses menaikkan pamornya sendiri dengan penjualan yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Keberhasilannya dapat dikaitkan dengan sifat unik yang tidak dimiliki kebanyakan kurma. Barhee dapat dimakan dalam tiga tahap perkembangan yang berbeda, di mana sebagian besar kurma hanya dapat dimakan dalam satu tahap.
Sebagaimana kita ketahui, kurma matang dibagi menjadi empat golongan, yang mana dikenal di seluruh dunia dengan menggunakan penamaan Arab yaitu, kimri (muda), khalal (berukuran penuh/semi matang), ruthab (matang, lembut), tamr (matang, dikeringkan dengan bantuan matahari). Nah, kurma Barhee sudah bisa dinikmati mulai tahap khalal. Pada tahap ini, buah berwarna kuning keemasan atau kuning. Teksturnya renyah, mirip dengan makan apel. Rasanya sedikit manis dan sepat. Ini adalah citarasa yang muncul terutama bagi mereka yang mencicipinya secara segar untuk pertama kali.
Bagi yang mau mencoba pertama kali untuk memakannya adalah saat mencapai tahap ruthab. Saat itu buah akan berubah warna menjadi kecoklatan. Teksturnya menjadi lebih lembut, namun masih tetap renyah. Dan rasanya menjadi lebih manis daripada tahap khalal. Sifat yang lahir akibat keseimbangan antara fase semi matang (khalal) dan matang penuh (tamr). Ini adalah citarasa yang terbaik. Saking populernya kurma pada tahap rutab, menjadikannya sangat sulit ditemukan di pasaran (hampir mustahil menemukan toko yang menjualnya). Maka jika diperbolehkan memilih, saya akan memakannya pada tahap ini.
Kurma Barhee pada tahap tamr adalah Barhee yang sudah masak sepenuhnya. Barhee yang paling lembut dan termanis yang pernah Anda temukan. Begitu lembutnya hingga kita bisa mengambil Barhee segar pada tahap ini dan menghancurkannya di antara irisan roti untuk membuatnya seperti selai.
Kurma Barhee berasal dari Basra, Irak, dan dibawa ke Amerika Serikat pada awal 1900-an. Asal usul nama Barhee adalah sedikit misteri, beberapa orang mengklaim bahwa Barhee adalah referensi untuk angin gurun yang panas, yang umum terjadi di Basra. Namun yang lain mengklaim bahwa Barhee dinamai menurut nama orang pertama yang menyebarkan varietas tersebut. Ini akan senantiasa menjadi misteri yang tidak bakalan surut dalam sepanjang sejarahnya.
Pada saat diperkenalkan ke Amerika Serikat, Barhee bukan merupakan kurma komersial yang populer. Barhee di tahap matang (tamar) mempunyai tekstur sangat lembut, dan mudah hancur kecuali jika dilakukan tindakan pencegahan yang tepat sebelumnya. Sifat ini membuat Barhee tidak mungkin dikemas dan dikirimkan dalam jumlah banyak. Ini membuatnya peluangnya menjadi komoditas perdagangan menghilang. Barhee kemudian hanya disimpan di lahan perkebunan menjadi komoditas pribadi.
Pada pertengahan tahun 1900-an terjadi perubahan peruntungan yang dialami kurma Barhee. Ditemukan fakta bahwa kurma ini tidak hanya bisa dimakan pada tahap tamar (matang), tapi juga tahap rutab dan khalal. Hal ini membuat Barhee menjadi istimewa karena bisa bertahan secara komersial. Kurmanya bisa dipetik dan dijual di tahap khalal yang masih keras, buahnya bisa sampai ke pasaran tanpa pelanggan menjadi takut akan rusaknya buah. Kemasannya pada tahap khalal juga merevolusi cara bagaimana kurma bisa dikemas. Alih-alih menghabiskan banyak waktu untuk mengepak Barhee matang pada kotak kayu 2,5 kg dan kuatir akan rusak. Barhee sekarang bisa dikemas dalam kotak 15 kg pada tahap khalal (keras) dalam hitungan menit, tanpa takut rusak.
Pohon Barhee sendiri cenderung mempunyai penampilan fisik lebih lebar dari pohon kurma rata-rata, dengan batang dan daunnya lebih besar. Anda perlu menanam pohonnya dengan interval yang lebih lebar dari jenis lainnya. Meski pohon kurma barhee cenderung lebih lebar dari pada yang lain, namun bibit kurma Barhee tidak tumbuh setinggi Medjul atau Deglet namun lebih pendek. Buahnya sendiri cenderung berbentuk lebih bulat dibanding varietas lain. Kebanyakan kurma seperti Deglet cenderung berbentuk lebih persegi.
Keistimewaan Barhee tidak berhenti sampai disitu. Meskipun buah kurma Barhi sangat manis pada tahap tamr, penelitian menunjukkan bahwa kemanisan Barhee dipengaruhi adanya gula invert yang dikandungnya. Gula invert adalah gula yang tidak mengandung kalori. Hal ini membuat kurma Barhee aman dikonsumsi bagi penderita diabetes, tidak seperti jenis Deglet yang sebagian besar terdiri dari gula tebu alias tinggi kalori.
Demikianlah informasi tentang kurma barhee yang saat ini sedang ngehiit dan banyak diperbincangkan di kalangan pecinta kurma Indonesia. Kurma barhee merupakan varietas kurma unggulan yang sudah dapat kita nikmati pada tahap tamar (matang), tapi juga tahap rutab dan khalal. Dalam artikel tersebut kita telah membahas sejarah kurma barhee, karakteristik kurma barhee.
Untuk artikel selanjutnya kita akan membahas tentang keunggulan kurma barhee yang wajib anda ketahui. Semoga artikel tersebut dapat bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.
Bagikan informasi tentang Kurma Barhee, Buah Kurma Dengan Segudang Keistimewaan kepada teman atau kerabat Anda.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
Komentar dinonaktifkan: Kurma Barhee, Buah Kurma Dengan Segudang Keistimewaan
Maaf, form komentar dinonaktifkan.