Membudidayakan tanaman buah kelapa kopyor boleh dibilang gampang, bisa juga susah. Dikatakan gampang apabila Anda dapat memilih metode yang sesuai dan menjalankan langkah-langkahnya dengan tepat. Namun bisa jadi susah, bahkan gagal kalau anda salah memilih metode atau menjalankan langkah-langkahnya. Kelapa kopyor sebenarnya adalah pohon buah kelapa biasa yang mengalami kelainan saat pertumbuhan dan perkembangannya. Apabila dilihat sekilas kenampakan fisik buah kelapa kopyor tidak cantik seperti buah kelapa normal. Bagian dalamnya terlihat bergumpal-gumpal, tercampur aduk dan berantakan, kopyor, dengan kata lain buruk rupa.
Kata kopyor sendiri menurut sebagian masyarakat di Jawa Tengah disebut garoh, adalah kelainan genetik pada buah kelapa. Ciri kelainan ini adalah daging buah yang empuk dan terlepas dari tempurungnya, jumlah air kelapa sedikit, dan aroma yang khas yang berbeda dari daging kelapa biasa. Sifat ini merupakan hasil mutasi spontan di bagian mayang yang bersifat setempat (biasa dikenal dalam botani sebagai chimera). Perubahan sifat ini dapat terjadi pada saat setelah pembuahan atau bahkan sebelumnya.
Pada dasarnya, kelapa kopyor merupakan tanaman dataran rendah, sehingga syarat tumbuh bibit kelapa kopyor ini mampu tumbuh dengan optimal pada dataran rendah khususnya pada daerah pinggir laut hingga ketinggian 600 meter di atas permukaan laut. Namun, untuk hasil produksi yang maksimal, pohon kelapa kopyor sebaiknya ditanam pada ketinggian antara 0 – 450 m dpl. Untuk jenis tanah, Tanaman kelapa kopyor ini mampu tumbuh dengan baik pada berbagai jenis tanah seperti halnya tanah aluvial, laterit, vulkanis, berpasir, tanah liat, ataupun tanah berbatu, akan tetapi untuk hasil yang paling, pohon kelapa kopyor menyukai tanah endapan aluvial. Kelapa dapat tumbuh subur pada pH 5-8, optimum pada pH 5.5-6,5.
Tanaman kelapa kopyor membutuhkan lahan yang datar (0-3%). Pada lahan yang tingkat kemiringannya tinggi (3-50%) harus dibuat teras untuk mencegah kerusakan tanah akibat erosi, mempertahankan kesuburan tanah dan memperbaiki tanah yang mengalami erasi. Dalam pertumbuhannya, Pohon Kelapa kopyor sangat membutuhkan sinar matahari secara penuh dan lama. apabila dinaungi, pertumbuhan tanaman kelapa kopyor muda akan terlambat dan begitu pula dengan buah yang dihasilkan akan terlambat pula.
Berikut ini beberapa tahapan membudidayakan tanaman buah kelapa kopyor agar mampu tumbuh optimal dan cepat berbuah :
Pemilihan bibit kelapa kopyor dapat dilakukan dengan 2 cara :
Karena sifatnya yang menyerbuk silang, maka bibit kelapa kopyor jenis dalam hasil teknik in vitro harus di tanam pada areal terisolasi dari pertanaman kelapa biasa. Jarak yang dapat di tolelir adalah 400 m. Sebaliknya karena sifat menyerbuk sendiri, bibit kelapa kopyor jenis genjah dapat di tanam pada areal yang tidak terisolasi terlalu ketat.
– Penentuan Pola Tanam
Sistem tanam yang baik yaitu sistem tanam segi tiga karena pemanfatan lahan dan pengambilan sinar matahari akan maksimal. Jarak tanam 9 x 9 x 9 meter, dengan pola ini jumlah tanaman akan lebih banyak 15% dari sistem bujur sangkar.
– Pembuatan Lubang Tanam
Pembuatan lubang tanam dilakukan paling lambat 1-2 minggu sebelum penanaman untuk menghilangkan keasaman tanah, dengan ukuran 60 x 60 x 60 cm sampai dengan 100 x 100 x 100 cm. Pembuatan lubang pada lahan miring (>20o) dilakukan dengan pembuatan teras individu selebar 1.25 m ke arah lereng diatasnya dan 1 m ke arah lereng di bawahnya. Teras dibuat miring 10 derajat ke arah dalam.
– Cara Penanaman
Penanaman dilakukan pada awal musim hujan, setelah hujan turun secara teratur dan cukup untuk membasahi tanah, waktu penanaman adalah pada bulan setelah curah hujan pada bulan sebelumnya mencapai 200 mm. Adapun cara penanaman adalah sebagai berikut:
– Penjarangan dan Penyulaman
Penyulaman dilakukan terhadap tanaman kelapa kopyor yang tumbuh kerdil terserang hama dan penyakit berat dan mati, dilakukan pada musim hujan setelah tanaman sebelumnya didongkel dan dibakar pada musim kemarau. Kebutuhan tanaman tergantung pada iklim dan intensitas pemeliharaan biasanya untuk 143 batang/Ha 17 batang.
– Penyiangan
Penyiangan dilakukan pada piringan selebar 1 meter pada tahun, tahun kedua 1,5 meter, dan ketiga 2 meter. Caranya menggunakan koret atau parang yang diayunkan ke arah dalam, memotong gulma sampai batas permukaan tanah dengan interval penyiangan 4 minggu sekali (musim hujan) atau 6 minggu-2 bulan sekali (musim kemarau).
– Pembubunan
Dilakukan setelah tanaman kelapa kopyor menghasilkan dengan cara menimbunkan tanah dibagian atas permukaan sekitar pohon hingga menutup sebagian batang pohon yang dekat dengan akar.
– Perempalan
Dilakukan terhadap daun dan penutup bunga yang telah kering (berwarna coklat), dengan cara memanjat pohon kelapa kelapa kopyor ataupun dibiarkan sampai jatuh sendiri.
– Pengairan dan Penyiraman
Penyiraman dilakukan pada musim kemarau untuk mencegah kekeringan dilakukan dua atau tiga hari sekali pada waktu sore. Caranya dengan mengalirkan air melalui parit-parit disekitar bedengan atau dengan penyiraman langsung.
– Pemupukan
Pemupukan dilakukan apabila tanah tidak dapat memenuhi unsur hara yang dibutuhkan, proses pemupukan dilakukan Pada umur 1 bulan diberi 100 gram urea/pohon menyebar pada jarak 15 cm dari pangkal batang kelapa kopyor. Selanjutnya 2 kali setahun yaitu pada bulan April/mei (akhir musim hujan) dan bulan Oktober/Nopember (awal musim hujan).
Cara pemberian pupuk:
– Menyebar dalam lingkaran mengeliling tanaman kelapa kopyor.
– Pupuk N, K, Mg diberikan bersamaan sedangkan P 2 minggu sebelumnya.
– Sebelum pupuk nitrogen diberikan, tanah digemburkan untuk menghindari pencampuran dengan pupuk phospat karena dapat merugikan. Pada tanaman kelapa kopyor belum menghasilkan disebarkan 30 cm dari pangkal batang sampai pinggir tajuk.
– Tutup dengan tanah daerah penyebaran pupuk.
Dosis pupuk tanaman kelapa sesuai umur tanaman (gram/pohon):
– Saat tanam: RP = 100 gram/pohon.
– Satu bulan setelah tanaman: Urea = 100 gram/pohon, TSP = 100 gram/pohon, KCl = 100 gram/pohon, Kieserite = 50 gram/pohon.
– Tahun pertama
Aplikasi I: Urea = 200 gram/pohon, KCl = 300 gram/pohon, Kieserite 100 gram/pohon. Aplikasi II: Urea = 200 gram/pohon, TSP = 250 gram/pohon, KCl = 300 gram/pohon,
Kieserite = 100 gram/pohon, Borax = 10 gram/pohon
– Tahun Kedua
Aplikasi I: Urea = 350 gram/pohon, KCl = 450 gram/pohon, Kieserite = 150 gram/pohon. Aplikasi II: Urea = 350 gram/pohon, TSP = 600 gram/pohon, KCl = 450 gram/pohon,
Kieserite = 150 gram/pohon dan Borax 25 gram/pohon.
– Tahun ketiga
Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon, Kieserite = 200 gram/pohon. Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon dan
Kieserite = 200 gram/pohon.
– Tahun Keempat
Aplikasi I: Urea = 500 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon, Kieserite = 200 gram/pohon. Aplikasi II: Urea = 500 gram/pohon, TSP = 800 gram/pohon, KCl = 600 gram/pohon dan
Kieserite = 200 gram/pohon.
– Lain-lain
Perbaikan saluran drainase/cuci parit/kuras got dilakukan awal musim hujan dengan cara: memabat gulma dalam parit, menggaruk gulma pada dinding saluran dengan cangkul, dikumpulkan ditengah, pisahkan gulma dengan tanah dengan cara menghempas-hempaskan gulma dengan cangkul dan keluarkan semua kotoran dari parit, angkat tanah yang longsor kedalam parit, bentuk parit sesuai dengan ukuran, usahakan air dapat mengalir dengan baik, Pengerjaan dimulai dari muara ke hulu.
Ada beberapa cara melakukan sanitasi dalam budidaya tanaman kelapa, antara lain:
– Cara sanitasi Gawang
Membakar sisa-sisa kayu pada gawangan dengan hati-hati.
Mengumpulkan sampah dan sisa-sisa kayu pada gawangan dengan tinggi tidak lebih 40 cm, luas tumpukan 1 x 1 meter.
– Cara sanitasi pohon
Membebaskan mahkota pohon dari segala kotoran dan bahan-bahan kering pada gawangan. Membakar dengan hati-hati.
Hama dan penyakit yang menyerang pada kelapa kopyor relatif sama dengan yang menyerang tanaman kelapa pada umumnya. Jenis hama utama yang dapat menyerang tanaman kelapa kopyor, antara lain Plesispa rechei Chapuis, Brontispa longissima Gestro, Oryctes rhinoceros L. dan Artona catoxantha. Penyakit yang dapat menyerang tanaman kelapa kopyor, antara lain; bercak daun, busuk kering, busuk janur, pendarahan batang, busuk pucuk, gugur buah dan penyakit yang di sebabkan oleh Phytoplasma. Pengendalian hama dan penyakit saat ini adalah dengan cara pegendalian hama dan penyakit terpadu dengan konsepsi analisis ekonomi.
Adapun waktu yang tepat untuk penyemprotan pestisida adalah Dilakukan setiap 20 hari dengan mengggunakan Sevin 85 WP, Basudin 10 gram, Bayrusil 25 EC dengan kosenttrasi 0.4% setip 10 hari atau 0.6% setiap 20 hari. Caranya menggunakan sprayer.
Cara memanen buah kelapa kopyor ada beberapa yaitu:
Demikian sedikit informasi tentang panduan budidaya kelapa kopyor. Agar mampu tumbuh dengan subur dan cepat berbuah, kelapa kopyor memerlukan beberapa tahapan antara lain : penanaman, pemeliharaan kelapa kopyor dan tahap panen. Semoga informasi tersebut dapat menambah wawasan kita tentang budidaya kelapa kopyor. Selamat mencoba dan Terima kasih.
Bagikan informasi tentang Inilah 5 Panduan Tepat Budidaya Tanaman Buah Kelapa Kopyor Agar Tumbuh Optimal dan Cepat Berbuah kepada teman atau kerabat Anda.
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
*Pemesanan dapat langsung menghubungi kontak di bawah ini:
4 komentar untuk Inilah 5 Panduan Tepat Budidaya Tanaman Buah Kelapa Kopyor Agar Tumbuh Optimal dan Cepat Berbuah
Dimana beli bibit kelapa kopyor
untuk informasi pemesanan bibit kelapa kopyor silahkan hubungi kami : 085707858020
terima kasih
Berapa harga bibitnya yang hasil kultur jaringan, bang ?
Dimana dan siapa yang bisa dihubungi untuk mendapatkannya ?
untuk informasi harga jual bibit kurma kultur jaringan silahkan hubungi 085707858020
terima kasih